Oleh : Muhammad Ansor Mubarok
Zerolim-Source: Dokumen Pribadi
Seiring berjalannya waktu, pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan zaman yang semakin dinamis menuntut manusia untuk selalu memiliki pemikiran kreatif dan inovatif. Buah dari pemikiran maju tersebut kemudian memunculkan berbagai inovasi baru yang dapat menjawab permasalahan kehidupan.
Ada banyak sekali masalah yang dihadapi manusia saat ini, salah satunya terkait isu kerusakan lingkungan. Lingkungan yang kita tempati sekarang memang banyak menyimpan persoalan besar yang belum sepenuhnya teratasi seperti kurangnya pengelolaan limbah.
Limbah merupakan bahan pembuangan tidak terpakai yang dihasilkan dari sebuah proses produksi industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan cara yang tepat karena berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar.
Di Indonesia, limbah merupakan masalah yang sangat kompleks dan seolah tidak ada ujungnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKHK) pada tahun 2019 silam, Indonesia memproduksi limbah atau sampah setidaknya 67,8 juta ton pertahun. Tingginya angka tersebut menunjukan bahwa bumi yang kita tempati saat ini sudah sangat tercemar dan ekosistem di dalamnya pun ikut terancam.
Banyaknya limbah tidak lepas dari populasi penduduk yang sangat besar. Indonesia memiliki jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, hal tersebut tentu saja mempengaruhi tingginya volume limbah yang dihasilkan perhari. Ditambah pengelolaannya yang minim dan kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang limbah terbesar di dunia.
Jelantah-Source: Dokumen pribadi
Salah satu penyumbang limbah dan sampah terbesar di Indonesia berasal dari rumah tangga. Berbagai jenis limbah domestik (rumah tangga) dihasilkan setiap harinya, hal ini disebabkan karena setiap aktifitas yang dilakukan manusia akan selalu berhubungan dengan lingkungan. Begitupun dengan kegiatan rumah tangga.
Minyak jelantah adalah salah satu limbah rumah tangga yang banyak dihasilkan. Obsesi masyarakat terhadap minyak goreng untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari membuat limbah ini banyak diproduksi. Setiap tahunnya, konsumsi minyak goreng rumah tangga sangatlah tinggi. Menurut survei yang dilakukan oleh Katadata.com, pada tahun 2019, konsumsi minyak goreng di Indonesia mencapai 13 juta liter dengan potensi minyak jelantah yang dihasilkan sebanyak 7,8 juta liter.
Sayangnya, jumlah pemakaian yang tinggi tersebut tidak dibarengi dengan pengelolaan limbah yang benar. Banyak masyarakat masih menganggap minyak jelantah hanya sebagai sampah yang tidak dapat didaur ulang dan membuangnya secara sembarangan.
Jika terus menerus dibiarkan, di masa mendatang bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negeri yang dipenuhi limbah minyak jelantah. Pencapaian tersebut tentu bukan suatu hal yang menggembirakan mengingat resiko yang dihasilkan dari minyak jelantah terhadap lingkungan sangatlah berbahaya. Hal inilah yang mendasari Zerolim untuk andil berkontribusi pada isu tersebut dengan menciptakan sebuah inovasi baru pengelolaan limbah minyak jelantah.
Aplikasi Zerolim-Source: Dokumen Pribadi
Melihat permasalahan limbah minyak jelantah di Indonesia, Zerolim membuat sebuah inovasi baru dengan meluncurkan aplikasi pengelolaan limbah. Aplikasi ini diciptakan untuk tujuan mempermudah masyarakat dalam mengelola minyak goreng bekas yang sudah tidak terpakai. Dimana masyarakat dapat menjual minyak jelantah yang mereka miliki secara online melalui aplikasi Zerolim. Limbah yang dijual tersebut nantinya akan didistribusikan kepada perusahaan di berbagai negara untuk diolah menjadi bahan biodiesel.
Dengan aplikasi ini, penjualan minyak jelantah menjadi semakin mudah. Masyarakat tidak akan direpotkan dengan transaksi konvensional. Selain itu, aplikasi Zerolim juga memiliki banyak fitur menarik yang bisa digunakan, salah satunya masyarakat dapat dengan bebas memilih waktu penjemputan minyak jelantah. Masyarakat juga akan mendapatkan poin dari hasil penjualan yang nantinya bisa ditukar dengan uang melalui transfer bank atau dikonversikan dalam bentuk pulsa maupun uang elektronik seperti Ovo dan Gopay.
Lingkungan dan Perekonomian-Source: Dokumen pribadi
Didirikan sejak Agustus 2019, Zerolim berusaha menjadi one stop waste management service solution yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan berpegang pada prinsip tersebut, program pengelolaan limbah minyak jelantah Zerolim telah banyak memberi dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
Melalui program ini, Zerolim memberikan edukasi pengelolaan limbah dari skala rumah tangga hingga industri. Saat ini, sudah ribuan rumah tangga, cafe, restoran, dan hotel bermitra dengan Zerolim. Selain itu, Zerolim juga banyak memberikan lowongan pekerjaan untuk menjadi pahlawan (driver pick-up minyak jelantah).
Program yang ditawarkan Zerolim mendapatkan banyak sekali respon positif dari masyarakat sejak pertama kali beroperasi karena tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memutar roda perekonomian.
Saat ini, Zerolim terus memgembangkan inovasi pengelolaan limbah. Kedepannya, Zerolim akan melakukan sebuah ekspansi, dimana limbah yang dikelola bukan hanya minyak jelantah saja tetapi juga termasuk limbah berbahaya lainnya seperti plastik, kain, dan karet. Hal ini dilakukan untuk Indonesia yang lebih baik.